GameKonsolMovieNewsPCReviews

Review Film: Mortal Kombat

gamezero.Id –Mortal Kombat adalah salah satu film yang ditunggu-tunggu oleh para penggemar MK tahun ini. Sebagai generasi yang tumbuh di tahun 1990-an, saya sangat ingin melihat video game bergenre diadaptasi menjadi film.

Tentu saja, itu datang ke bioskop tanpa ekspektasi dan harapan tinggi mengingat 2 film sebelumnya, Mortal Kombat (1995) dan  Mortal Kombat Anhillation (1997) sangat, sangat buruk. Jarang ada film yang diadaptasi dari game yang menarik.

Itu sebabnya Mortal Kombat adalah film yang menyenangkan dengan cerita yang biasa-biasa saja. Nyatanya, cerita film berdurasi 110 menit ini tidak terlalu bagus. Tidak ada yang benar-benar berbeda dari awal hingga akhir.

Film ini berpusat pada Cole Young (Lewis Tan), mantan juara MMA yang menjadi tentara bayaran. Dia tidak peduli tentang menang, yang dia pedulikan hanyalah mendapatkan uang untuk menghidupi keluarganya. Sejak dia lahir, saya tidak mengerti mengapa ada tanda naga di dadanya. Sinyal instan mengarahkan Cole pada petualangan menantang yang akan membahayakan dirinya dan keluarganya.

Cole bukanlah karakter asli dari game Mortal Kombat. Ia merupakan karakter baru yang diciptakan khusus untuk film tersebut dan menjadi fokus cerita. Asal usul Cole kemudian disatukan dengan salah satu karakter ikonik Mortal Kombat untuk menciptakannya. kuat.

Membuat karakter baru bukanlah masalah selama dieksplorasi dengan Good, sayangnya bukan dengan Cole.Pada akhirnya dia tampil sebagai pejuang bayaran yang merasa terdorong.

Tidak ada latar cerita mengenai bepergian Cole sebagai mantan petarung MMA yang benar-benar mengena. Penulis naskah Greg Russo & Dave Callaham seakan hanya ingin menerangkan karakter protagonis yang bangkit dari keterpurukan, klise sekali.

Keterkaitan Cole dengan salah satu karakter ikonis Mortal Kombat pula kurang dieksplorasi dengan baik, misalnya ada bagian cerita yang hilang. Hal itu membuahkan karakter Cole tidak bertenaga, padahal ia merupakan sentra cerita.

Selain itu, sejarah perseteruan Mortal Kombat sendiri tidak dijelaskan menggunakan baik. Kemungkinan besar ini sengaja dilakukan agar sanggup dikembangkan pada sekuel atau prekuel jika ada.

Beruntung, cerita yang tidak baik ini tertolong menggunakan adegan-adegan baku hantam jeda dekat yang menyenangkan, tepatnya adegan standar hantam yangg serupa dengan gim video, mulai berdasarkan jurus para petarung sampai selebrasi menggunakan frasa ‘flawless victory’.

Seperti saat Kung Lao yg berhasil mengalahkan Nitara tanpa luka seujung kuku pun. Sayang, adegan ini disensor meski aku mampu membayangkan misalnya apa Kung Lao menghabiskan Nitara menggunakan sadis.

Banyak jua adegan baku hantam lain yangg tidak kalah sadis dan tergolong fatality, julukan pertandingan waktu dengan satu petarung mengalahkan lawan dengan brutal, salah satunya ketika Jax berhadapan dengan Reiko.

Semua adegan baku hantam itu ditutup dengan baik lewat permasalahan antara Scorpion & Sub-Zero. Banyak jurus-jurus yang serupa dengan gim video, misalnya waktu Sub-Zero membuat tembok berduri berdasarkan es lalu melempar versus ke tembok tadi.

Hal itu didukung penampilan Joe Taslim menjadi Sub-Zero dan Hiroyuki Sanada sebagai Scorpion yang mampu bertarung jarak dekat menggunakan baik, begitu pula menggunakan imbas visual yg sangat apik. Senang cita rasanya melihat versi live-action apa yang dulu dipandang dalam gim video.

Memang misalnya itulah Mortal Kombat, bukan Mortal Kombat namanya kalau tidak sadis. Dan itu menyenangkan, mengingatkan aku dalam gim video yangg dimainkan 25 tahun lalu.

Sebagai awalan, Mortal Kombat adalah film yang masih bisa dikatakan baik. Namun, Warner Bros. Perlu berbenah bila ingin membuatkan menjadi waralaba, terutama dari segi cerita.

Denny Darmawan

Tertarik dengan Dunia Gaming & Esport. Idealisme untuk menjadikan industri gaming devisa utama.